blog-post-image
Dompet Dhuafa dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana Gulirkan Program SIMCETING Guna Cegah Stunting

PASURUAN, JAWA TIMUR — Guna berupaya mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan kuat serta bebas dari stunting, Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma–cuma (LKC) Jawa Timur dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan menggelar Pelatihan Relawan Program SIMCETING (Sehatkan Ibu Hamil Cegah Stunting). Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari, pada 10 – 11 Juli 2023, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Bangil, Jawa Timur. Para pesertanya merupakan ibu-ibu hamil yang berada di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Pasuruan.



Program Simceting ini meliputi pelatihan terhadap nakes, pelatihan berkebun dan beternak ayam skala rumahan untuk pemenuhan Gizi, pemeriksaan kesehatan terhadap ibu hamil, dan pembinaan terhadap para ibu hamil. Program ini melibatkan berbagai stakeholder di antaranya Pemerintah Desa Baujeng, Puskesmas Beji, Dinkes Kabupaten Pasuruan dan Akademisi (Baik Dosen atau dokter).

Dompet Dhuafa melalui (LKC) Jawa Timur dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana bersama Dinkes Kabupaten Pasuruan gelar Pelatihan Relawan Program SIMCETING
Dompet Dhuafa melalui (LKC) Jawa Timur dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana bersama Dinkes Kabupaten Pasuruan gelar Pelatihan Relawan Program SIMCETING 
dr. Yeni Purnamasari, MKM., selaku GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa Program ini juga merupakan pengembangan program kesehatan Dompet Dhuafa yang berfokus pada upaya pencegahan stunting di masa 1000 HPK dengan pendampingan secara intensif terhadap ibu hamil. Ini akan melibatkan bidan desa yang akan melakukan pemantauan berkala serta ketahanan pangan komunal yang akan mendukung kesinambungan akses pangan bergizi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting sejak dalam kandungan.



Fokus Program Simceting ini yaitu meningkatkan akses pelayanan kesehatan keluarga terutama ibu hamil baik dengan masalah kesehatan (anemia, KEK dan Hipertensi) maupun ibu hamil dalam kondisi sehat untuk mencegah terjadinya stunting sejak dini. Program ini diperkuat dengan dukungan sarana dan prasarana baik di Puskesmas maupun Posyandu untuk melakukan kelas ibu dengan ANC yang berkualitas. Para bidan dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan pemberdayaan, penanganan kegawatdaruratan, serta pemodelan keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat.

Deni Setiawan, SST. M. LING selaku Pimpinan LKC Dompet Dhuafa Jawa Timur menjelaskan, salah satu inovasi program ini selain adanya kelas ibu hamil adalah Pos Gizi Ibu Hamil yang merupakan bentuk intervensi dalam pendampingan pada ibu hamil yang anemia dan KEK. Pendampingan dilakukan di sebuah tempat selama 6 hari berturut-turut dengan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil anemia dan KEK. Harapannya, ibu hamil atau pendamping ibu hamil dapat mengolah makanan di rumah masing-masing untuk seterusnya. Selanjutnya, Monitoring gizi ibu hamil dilakukan secara berkala hingga 3 bulan.

Dompet Dhuafa melalui (LKC) Jawa Timur dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana bersama Dinkes Kabupaten Pasuruan gelar Pelatihan Relawan Program SIMCETING
Dompet Dhuafa melalui (LKC) Jawa Timur dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana bersama Dinkes Kabupaten Pasuruan gelar Pelatihan Relawan Program SIMCETING 
Dukungan lain untuk keluarga ibu hamil pada program ini yaitu dengan adanya kandang ayam kampung dan kebun sayur komunal yang bisa dijadikan pembelajaran masyarakat sekitar. Khusus untuk para keluarga ibu hamil akan diberikan bibit ayam kampung dan kebun sayur yang ditepatkan di pekarangan rumah masing-masing.

“Rangkaian kegiatan yang kami digelar ini berupaya mendeteksi stunting lebih awal dimulai dari hulunya yaitu ibu hamil, terutama ibu hamil dengan anemia dan KEK (Kurang Energi Kronik) atau masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil untuk pencegahan dan penanganan lebih dini. Melihat Hal tersebut dan sesuai tema cegah stunting dengan protein hewani, LKC-DD Jatim berusaha mendorong keluarga ibu hamil mendukung kehamilannya dengan terbiasa mengonsumsi protein hewani,” ucap Deni Setiawan.

Berdasarkan data Dinas Kesatan Jawa Timur 2021, Prevalensi angka kematian ibu paling tinggi Kota Pasuruan yaitu 288,09 dibandingkan kota/kabupaten lainnya di Provinsi Jawa Timur. Sedangkan pada tahun 2019 yaitu 88,26. Hal ini merupakan salah satu alasan bahwa lokasi tersebut harus di intervensi mengingat bahwa tiga penyebab tertinggi kematian ibu adalah Pre Eklamsi /Eklamsi yaitu sebesar 31,15 persen atau sebanyak 162 orang dan perdarahan yaitu 24,23%, penyebab lain-lain yaitu 23,1% atau 120 orang.

Jika melihat data yang dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, sekitar 23
 

Oleh kontributor-Hanan - 15 Jul 2023 - 00:07:00